#Top5mountainsonglist : Musik yang menemani petualangan naik gunungmu.
Selamat memasuki bulan ramadhan bagi teman-teman yang
beragama muslim, semoga Ramadhan kali ini penuh berkah, dan menjadi Ramadhan terbaik
yang pernah di jalanin. Hemmm sambil puasa kayaknya seru nih ngobrolin soal
musik. Tapi musik yang kita bahas kali ini masih belum move on dari tema
petualangan, khususnya gunung. Maklum saya bersama pasukan julung-julung invation baru selesai mendaki Gunung Gede. Nanti di tulisan terpisah saya akan ceritakan beberapa hal menarik
ketika berpetualang mendaki Gunung Gede.
Balik lagi masalah musik, waktu saya naik gunung tentunya
saya punya playlist yang nemenin saya menikmati suasana. Meski ga setiap track
pendakian musik ini menjejali telinga saya. Ada kalanya saya lebih memilih
suara alam. Desir angin, gesekan ranting, deburan air terjun dan tentunya
teriakan-terikan penyemangat selama pendakian, itu menjadi suara alam yang akan
selalu saya kangenin.
Okay langsung saja menuju top 5 mountain song list, meski
sebenarnya playlist lagunya lebih dari 5, tetapi saya rangkum menjadi 5
terbaik, lagu yang saya pilih memiliki pesan dan kesan, khususnya untuk saya. Ketika
musik bersingkronisasi dengan suasana, maka terciptanya sebuah chemistry yang
menjadikannya sebuah lagu itu spesial.
No 5.
Lagu ini di bawakan oleh sebuah band yang berasal dari
kota Seattle, bergenre folk. Liriknya tidak terlalu panjang, terdapat banyak
pengulangan. Tetapi harmonisasi lagu kerap membawa saya pada sebuah lamunan di
gunung. Lagu ini mengiringi saya ketika sedang menikmati hangatnya api unggun di
malam hari, sembari di temani secangkir stmj dan kopi hangat yang nikmat.
No 4.
Sebuah lagu
lama yang saya temukan dari blog walking, waktu itu saya memang sedang mencari
sebuah refrensi lagu yang enak di dengarkan di gunung. Maka munculah Vashti
bunyan dengan just another diamond day. Ketika saya mulai mendengar lagu ini,
terus terang saya jatuh cinta pada flute yang harmonis dengan tarikan suara sang
vokalis wanita. Kembali mendapat lagu yang pendek, tetapi kesannya begitu
panjang buat saya. Lagu ini mengingatkan saya ketika menyentuh dinginnya air
pegunungan. Riaknya terbentuk dari bening air yang mengalir. Semakin kita
mengikuti arus air maka yang kita temukan adalah air terjun pegunungan yang
menawan.
No 3.
Nah ini lagu yang cukup familiar, sedikit bercerita
tentang lagu ini. Lagu ini merupakan sebuah soundtrack dari film pendakian
gunung Mahameru, sebuah film yang berjudul 5cm. seiring dengan tayangnya film
5cm, cukup berefek signifikan terhadap dunia pendakian. Khususnya anak muda jadi semakin
penasaran untuk mendaki gunung, sebuah efort yang positif. Menurut saya film
ini cukup bagus, terlebih sebelum saya menonton film ini, saya sempat membaca novelnya.
Dan untuk castnya juga cukup berhasil. Yang menarik perhatian saya adalah Pevita dan Ralinsyah, beuuh dua dara yang bening itu menjadi bagian dari
pendakian, saya jamin energi para pendaki di sebelahnya akan meningkat drastis.
Hal ini menjadi guyonan saya ketika lelah mendaki, saya
selalu bilang “Masa kalah sama pevita ?”, dan terus kawan saya akan menimpali
dengan. “da si pevita mah tas na di bawakeun, di pake pas di depan kamera”.
Okay balik lagi ke lagu, lagu ini mengingatkan saya ketika Summit attack dini hari, lalu hampir mencapai puncak, saya memandang sunrise dari
balik pepohonan. Sumpah, itu keren bangeeeeett. Saya sarankan pada teman-teman,
sekali seumur hidup cobalah untuk mendaki salah satu gunung. dan rasakan sendiri sensasinya.
No 2.
Kalo ini dari salah satu inspirator saya
dalam dunia literasi dan petualangan, bung Fiersa besari. Dia mengajarkan
berbagai hal pada saya dalam karyanya. Pandangannya terhadap dunia literasi dan
petualangan kerap ia dokumentasikan dalam sebuah karya visual dan di unggah
pada chanell youtubenya.
Buat yang penasaran silahkan langsung ke chanelnya. link chanel youtubr : Fiersa Besari .
Buat
saya sendiri, banyak sekali pembelajaran yang saya dapatkan. Kalo untuk lagunya
yang saya pilih, dikarenakan lagu ini menjadi sebuah ungkapan perasaan rasa
rindu. Meskipun penganalogian rumah di lagu ini adalah seseorang yang di sayang
dan di rindukan. Ada lirik yang saya suka.
“ kita hanya berjarak, namun bukan
berpisah. Bentangan kilometer untukmu kan ku tempuh”.
“Engkau adalah rumah,
tempat yang paling indah, di pelukanmu sayang aku akan pulang”.
Ciiieee cieeee
baper, yah bersyukurlah yang punya seseorang sebagai rumah. Dan kalian akan
menjadikan ia sebagai kompas untuk jalan pulang.
Lagu ini mengingatkan saya ketika menembus hutan, melewati
celah pepohonan. Sambil berjalan saya akan selalu mengingat rumah yang akan
saya tuju ketika pulang.
No 1.
Dan sampailah kita pada puncak pendakian top list,
juaranya adalah
Stars and Rabbit dengan Man upon The Hill. Belum masuk pada
inti lagu, lagi-lagi saya jatuh cinta terhadap lengkingan suara elda sang
vokalis, asli suaranya ngingetin saya sama suasana etnik, suku-suku pedalaman,
dan ini kental sekali dengan aroma petualangan.
Setelah lengkingan suara di
awal, kita akan di sajikan petikan gitar yang epik dari Adi Widodo yang
tentunya di timpali dengan suara Elda yang menghidupkan suasana lagu ini. Kalo meneliti lirik lagu sebenarnya ini tak
jauh dari sebuah kisah cinta yang patah, membahas sebuah kenangan yang pada
akhirnya dia harus berlapang dada pada keputusan bahwa pasangannya telah
menemukan rumah yang baru pada kehidupannya.
Tapi di balik apapun maknanya,
saya menyukai arasmennya yang begitu menghanyutkan ketika saya dengar di gunung.
Dan lagu ini mengingatkan saya ketika berada pada puncak gunung, terkena
semilir angin .saya mengucap takjub pada Tuhan akan segala karunianya. Dia membentangkan
hasil karyanya yang indah dan maha sempurna. Hamparan gunung yang agung.
Yo guys, segitu aja review dari saya, semoga bisa
menginspirasi, bahkan menjadi masukan buat kalian. Siapa tau, lagu yang saya
pilih bisa nyempil di playlist kalian, atau pilihan kita sudah sehati hehe. Dan kapan-kapan
mari naik gunung sama-sama. Tetap berkarya sampai mati. karena berkarya itu ibadah.
0 comments:
Post a Comment