Saturday, January 14, 2017

Story of kinabuhi " Berdamai "



Semakin lekat aku menatap matanya. Sempat terbesit kilauan kenangan. Tentang cerita masa lalu yang pernah kita lewati bersama. Tumbuh dengan kepingan cerita yang sama, ibarat sumbu x yang akan selalu terarah pada y, begitulah kita. Aku coba menggeser posisi duduk, jarak  yang tadinya ada sekarang nyaris tak nampak. Kita duduk bersebelahan tanpa jarak. Setelah tatapan yang menghabiskan beberapa detik itu, kini kita memutuskan menatap undakan bukit lurus ke depan searah dengan posisi kepala kita. di selingi padang ilalang yang sedikit tertiup angin.Memunculkan gerakan lemah gemulai, seakan seperti melambi-lambai.

"Waktu itu kenapa sih kamu bela-belain ngejar aku, padahal aku kan sempat ilfeel sama kamu ?."
Aku memberikan jeda menghela nafas, sebelum menjawab pertanyaannya.
"Untuk sesuatu yang layak di pertahankan, apa susahnya sedikit egois dengan keyakinan"
"Tapi kamu kan akhirnya sempet terkena buli temen-temenku juga"
Aku tersenyum tipis, sesekali ku lirik perempuan berambut panjang terurai di sampingku.
"Tapi akhirnya kan, aku menjatuhkan jangkarku, ku labuhkan di dermagamu"
Mukanya sedikit memerah, tak menyangka permainan bahasaku sedikit menggetarkan dia.
"Iyah juga yah, kamu sih orangnya aneh. Ibaratnya taman hiburan, kamu tuh odong-odong yang bersikeras menyelinap ke disney land"
Aku suka dengan analoginya yang nyeleneh.
"Begitulah masa itu, sajauh apapun kamu mengarungi lautan luas. Akan selalu ku kejar dengan sauhku. Meski kamu tahu ragaku hanya sampan. sedikit saja tertiup angin, olengnya antara hidup dan mati".

Dia memutar-mutar benda bulat pada jari manisnya. Pandangannya mengawang, seperti sedang merivew ulang beberapa adegan jauh di dalam alam sadarnya.
"Itu cocok di jarimu, terlihat anggun" ku tunjukan dengan gerak kepalaku. Dia tersenyum.
"Ini sebuah lambang komitmen, dimana hati yang ragu siap untuk melangkah. Tapi benda tetaplah benda. Sebuah simbolisasi, ujung-ujungnya tetaplah hati dan pikiran ini yang menjalani".
"Kamu sudah pasti, aku melihat kemantapan hati dalam sorot matamu, aku begitu mengenal kamu. Dengan atau tanpa jeda. Biarkan aku sombong pada semesta, hanya aku yang bisa mengerti arti dari setiap degup jantungmu".
Dia tersentak, seperti tersengat listrik voltase rendah, tidak begitu berefek tetapi cukup menyita perhatian.

Tidak ada jawaban dari mulut mungilnya, dia seakan menikmati situasi diam tanpa suara.
Kemudian dia dongkakan kepalanya ke atas. Seperti berusaha menerka alur awan. sepertinya pandangan itu hanyalah jembatan menembus ruang waktu.
" Aku harus pergi". aku sedikit membuyarkan lamunannya
"oh iyah, sorry yah ganggu waktu kamu, malah ngajakin melipir segala" gelagap tak enak dia perlihatkan.
Aku balas dengen senyuman. " Aku ga keberatan ko, seneng bisa sedikit mengulang  momen yang pernah kita lewati dalam versi yang berbeda".ku lemahkan nada bicaraku pada kalimat terakhir.
"Iyah, dan ini undangannya, jangan lupa yah datang" ia mengulurkan tangannya sembari menyerahkan undangan itu.

Dia memberiku sebuah undangan berbentuk persegi, pada bagian depannya terangkai kata.
The wedding lalu tepat di tengah undangan tersebut, tercetak tulisan besar menggunakan huruf indah. Senja kinanti dan Ragil afriadi. dan tentunya di bawah undangan tersebut ada namaku. Nama seseorang yang turut di undang untuk memeriahkan sebuah pesta dan membubuhkan sebuah doa. yah namaku Bumi rahma putra. Seseorang yang pernah melengkapi cerita di dalam kehidupan wanita berambut terurai, yang dulu akrab aku panggil Senja. Seseorang yang beberapa tahun lalu pernah mengikrarkan akan setia menjaganya. aku yang rela menyusun rencana kehidupan paling detail, yang akhirnya gugur dan menjadi cerita bualan.sampai aku merelakan semuanya.
Seperti namaku bumi. Aku akan terus menapakan kakiku pada tanah. Sekeras apapun guncangan, segila apapun hantaman. Aku akan selalu berada pada pijakan.

kembali aku jawab dengan senyuman "aku akan datang dengan istriku"

Kami akhiri pertemuan itu dengan senyuman. Biarlah cerita indah tetap terbenam di hati, tak usah kau usik, tak usah pula kau usir. Cukup mengingat jikalau rindu. Cukup di tahan ketika sendu. Tuhan menciptakan kenangan untuk menjadi pelajaran, dan Tuhan menyiapkan rencana baik ke depan sebagai hadiah dari masa lalu yang sudah kau lewati dengan cukup tangguh. berdamailah dengan masa lalu, dan kau akan siap untuk menyongsong masa depan.

gambar ilustrasi : http://www.feestprints.be/wp-content/uploads/2013/06/639fc9224cfb913d79174064fa92cbc6.jpg

0 comments:

Post a Comment

Team of Janevalla studio

cara membuat link pada gambar

Conspiracy enthusiast

cara membuat link pada gambar

Stupid sketcher

cara membuat link pada gambar

Instagram

Popular Posts

New concept. Powered by Blogger.

About me

My photo
Bandung, Jawa barat, Indonesia
Menjadi seseorang yang terjun di dunia kreatifitas, membuat saya selalu menggali sesuatu yang baru. melihat dari sudut pandang yang berbeda dan mencari sampai detail terkecil. . pria kelahiran generasi 90, pernah hidup dalam masa keemasan. mencintai keluarga dalam seluruh lapisan. . suka menulis dan membaca, sebagaimana di ajarkan ibu guru sd waktu dulu, seiring perkembangan zaman menjerumuskan diri di dunia desain, khususnya desain interior.

mobilizers