Politik Cilik (Cerbung). Chapter 1
Chapter 1 : Turunnya Kursi Kepemimpinan Bobi sulaeman
Bobi sulaeman kaget, ketika
teman-temannya tidak lagi mencalonkan dia menjadi ketua kelas. Padahal Bobi
adalah Ketua Murid tanpa tandingan, dia seakan tumbuh dan di lahirkan untuk
menjadi pemimpin angkatan kelahiran 1990 di sekolahnya. dan kini ketika naik ke
kelas 5. Teman-temannya seperti sudah bosan dengan era kepemimpinan Bobi.
Bobi adalah anak dari ibu Sukaesih
dan pa Sobandi. ibu sukaesih ialah salah satu guru yang mengajar di Sd
Sumarema. dan di Sd itu pula Bobi bersekolah. Bapaknya pak Sobandi adalah Lurah
dari desa Kerta mukti. Desa yang di tinggali Bobi dengan teman-teman, Guru,
Kepala sekolah, Iskak preman pengkolan, Bambang ahli tulang dan Desi montok
biduan orkes, beserta para profesi lain yang tidak bisa di sebutkan satu
persatu namanya. Yang jelas mereka senantiasa hadir di lingkungan Bobi
Sulaeman.
Posisi Bobi sebagai anak ibu
sukaesih adalah kartu As. Dengan posisi sebagai anak Guru, Satu poin penting di
raih Bobi untuk menjadi ketua murid. Dengan posisi spesial itu Bobi dengan
nyaman berada pada singgasananya selama periode kelas 1 sampai kelas 4. Tapi
entah angin apa, isu Bobi tidak akan di pilih lagi jadi ketua murid menjadi
sangat viral di lingkungan kelas 5. Hal ini membuat bobi sangat jengkel.
Kata Iceu, "Bobi udah ga
asik lagi, dia cuma merhatiin anak laki-laki, bobi sepertinya tidak terlalu
memperhatikan kaum perempuan".
kata sopian, "Bobi pilih
kasih, kalo di kelas ribut, Bobi sering negur barisan paling belakang, jelas
saja Sopian geram. Dia bersama ,Iim dan Anwar, adalah penguasa barisan belakang
yang selalu di kambing hitamkan mengenai isu keributan kelas.
kata Sucipto, "Bobi hanya
berpihak pada kaum borjuis, Bobi senang main sama Ridwan husairi anak pa
Marhabu. Pa Marhabu itu juragan beras. Ridwan selalu menjadi pilihan utama
ketika bobi membuat kelompok belajar. Tapi yang jadi masalah adalah, hampir
semua anak pintar selalu Bobi tarik pada kelompoknya. Bobi memanfaatkan
kekuatan ridwan husairi, karena kalo belajar di rumah Ridwan, nanti selalu di
suguhi kiripik yang pedasnya mempunyai tingkatan dengan minumnya teh botol
sosro segar yang di datangkan langsung dari warung ceu Hasna.
dan kata Sodikin yang gemulai,
"Bobi sudah gak care dan tidak pernah godain dia lagi". (ini
sodikin hanya mengada-ngada, data diragukan ke absahannya).
Adalah Heru hairudin yang
mengumpulkan semua data survey itu. dan akhirnya diputuskanlah, rezim Bobi
sulaiman berakhir.
Seminggu sebelum kondusif belajar
adalah hari yang di berikan bu Fatimah untuk merundingkan siapa yang akan
menjadi ketua murid atau ketua kelas untuk kelas 5. Waktu seminggu ini di rasa
cukup untuk melihat karakter serta melakukan perundingan kecil, begitu pikir bu
Fatimah. Bu Fatimah merupakan wali kelas mereka di kelas 5 ini, sungguh
beruntung atau sial ibu Fatimah yang harus menguru gerombolan anak snewen ini.
Bobi sulaiman sepertinya sudah tidak
bernafsu dan tidak terlalu peduli dengan pemilihan. Baginya karir dia sudah
hancur, maka izinkanlah dia untuk merenung. Dia sering menghabiskan waktunya di
belakang sekolah, memandang sawah, memandang bebek yang solah sedang melakukan
geboy mujaer dan sesekali Bobi memandang jemuran teh Hesti, entah kenapa Bobi
selalu tertuju pada geometris segitiga berenda, perasaannya seperti ada yang
menggebu. ia geleng-geleng kepala.
Di usapnya mukanya, sambil
membacakan istigfar. dan beberapa menit kemudian, pandangan bobi beralih pada
pola geometris lainnya, bulatan kembar dan berkibar.
Selagi Bobi sulaiman asik memandang
yang seharusnya tidak di pandang, di dalam kelas telah terpilih dua nama untuk
menggantikan posisi Bobi. Dulmajid bin hasan dengan Riska julaeha dengan
panggilan akrabnya Ica. Sialnya ini menimbulkan polemik, lahirlah dua
kubu berkekuatan besar. Dulmajid bin hasan seperti mewakili kaum lelaki,
Sedangkan riska julaeha yang akrab di panggil Ica, mewakili kaum perempuan.
Dengan tagline "eman sipasi abad 21", Riska julaeha yang lebih
senang di panggil ica begitu siap dengan materi kampanyenya. Sedangkan Dulmajid
bin hasan, yang memang ingin menegakan syariat islam di kelas 5, akan menegakan
keadilan setegak-tegaknya dan akan berlaku adil. kecuali di traktir.
Sebagai seorang calon pemimpin,
haruslah memiliki juru kampanya, maka terpilihlan ibnu majmudin menjadi ketua
tim sukses Dulmajid, sedangkan Rini ningsing menjadi ketua tim sukses ica (untuk
kesekian kali, nama ini sepertinya lebih pendek,enjoy dan menghemat waktu dalam
penyebutan.)
Bu Fatimah salah besar, mana ada
perundingan kecil, seisi kelas seperti konvensi partai, ramai tidak
lancar. begitu gaduh. Serangan pertama di lakukan ibnu dengan cara merangkul
kaum garis keras. dia meminta bantuan sopian and the genk, sungguh tidaklah
mudah membujuk Sopian yang berhati barbar. Beberapa kali Sopian mengajukan
syarat. lewat jalur diplomasi yang handal, akhirnya Ibnu berhasil mengambil
jalan tengah. Sebenarnya ibnu masih tidak mau dengan syarat itu. tapi untuk
mensukseskan jalan Dulmajid menjadi ketua murid. Apapun akan dia lakukan.
Syarat dari sopian adalah
mentraktirnya main PS di Umar game center di desa babakan asih, tak
kurang 3x dalam minggu ini sampai pemilihan selesai. Ibnu harus pula
menemaninya dalam bermain. Sebenarnya bermain psnya tak ada masalah. Tapi
Sopian yang barbar ternyata menyimpan sudut melankolis. game yang dia pilih
adalah The adventure of hello kitty. Ibnu terperangah, Anwar ternganga
dan Iim mendesah (sedang apa kau iim ?).
Sebenarnya dalam geng sopian yang
barbar, sudut melankolis sopian bukanlah hal yang tabu. Tapi untuk tetap
menjaga nama baik, hanya geng mereka saja yang dapat mengetahui fakta kelam
ini. Di tengah-tengah permainan, sopian berteriak girang, seisi rental ps
penasaran. Ternyata sopian berhasil menyelesaikan babak bonus yang hadiahnya,
sang hello kitty berganti pakaian, dari pink polos menjadi pink
love-love (di baca loppe-loppe). Sopian girang, Ibnu pasrah, Anwar resah
dan Iim mendesah (apapula yang sedang kau lalukan iiiiiiiimmmmmmm ?????).
0 comments:
Post a Comment